Saturday, June 09, 2007

SEHARI UNTUK SELAMANYA

I was standing
All alone against the world outside
You were searching
For a place to hide

Lost and lonely
Now you’ve given me the will to survive
When we’re hungry...love will keep us alive

Don’t you worry
Sometimes you’ve just gotta let it ride
The world is changing
Right before your eyes
Now I’ve found you
There’s no more emptiness inside
When we’re hungry...love will keep us alive

I would die for you
Climb the highest mountain
Baby, there’s nothing I wouldn’t do

Now i felt you
There's no more emptiness inside
When we're hungry... love will keep us alive

I was standing
All alone against the world outside
You were searching
For a place to hide
Lost and lonely
Now you’ve given me the will to survive
When we’re hungry...love will keep us alive
When we’re hungry...love will keep us alive
When we’re hungry...love will keep us alive

=======================

6 bulan lalu perempuan dan lelaki itu berjalan beriringan perlahan. Lagu ini mengiringi langkah mereka menuju perjalanan seumur hidup, bersama. Cerita yang telah lama melalui masa, kini menemukan babak barunya.

HAPPY 6 months ANNIVERSARRY, BABA...

Thursday, May 03, 2007

DROP DEAD (NOT) BEAUTIFUL

Gerah.

Sesak.

Terdesak.

Habis ruang, bukan karena tak bersisa

Tapi tak tercipta


Ingin menggeliat merontokkan penat

Merasa seperti lembu yang nyaris mati

Tak punya cukup otak, padahal tenaga masih berdaya


Dunia jadi begitu sempit

Terlalu banyak suara

Terlalu penuh manusia

Terasa terlalu cepat, tapi juga sekaligus lambat


Kemana perginya detik yang berharga?

Dimana letaknya hasrat yang menggelora?


Tahu, bukan saatnya bertanya

Hanya berbicara, itu saja dulu.

Monday, July 31, 2006

A WAVE GOODBYE

Goodbye means goodbye. It's just a simple word, said in a various way. The meaning's the same. It would be nice if you are facing a humble people with a bunch of understanding. Receiving your goodbye with a nod, a little smile, a touch in your shoulder as their support, then you can move on with a big hope and smile in your lips. They love you, they know you'll be back no matter how long. They will always be there, with open arms. That's exactly what you would do for them who gave you a wave goodbye.

Thursday, July 13, 2006

SEMUA YANG TERLAMBAT


Written By Dewi Lestari
Music Produced & Arranged By Andi Rianto
String By Helmy, Hari, Dicky, Condro, Joen, Heri, Wawan, Santos, Bambang
Guitar By Tohpati
Percussions By Sonyol


Aku
Hanya sinar yang melintas sekedip
Bagai kunang-kunang kecil
Dan Engkau...
Sayap-sayap yang meranggas
Seusai sekepak kau mengudara
Membawa hatiku semua...

KITA
Ialah kata yang terlambat tercipta
Yang semestinya tak terjadi
Dan Cinta
Ialah rasa yang pertama dan terakhir
Tuk merangkum kerinduan, kepasrahan dan maafku...

Tuk semua yang terlambat kulakukan
Tuk semua yang tak sanggup kujanjikan
Tuk semua...

Lama kucoba memandang jejak kaki kita tanpa sesal
Menerimamu tanpa aku
Mengerti indahnya arti hari ini
Tanpa harapan tuk kembali...

Ke semua yang tak sempat kuungkapkan
Ke semua yang tak tepat kukatakan

Yang tak usai kujalani
Yang tak ingin kuingkari
Dan SEMUA...

===============

Words always have its magical touch... Precisely.
And it stands for : Dewi Lestari.

Monday, June 26, 2006

MAAF DAN TERIMA KASIH...

Apa yang kita katakan bisa jadi ukuran kerendahan hati, tata krama, kesembronoan, kesombongan, bahkan ketidakpedulian. Diantara sekian banyak vocabulary yang dipake setiap hari, lagi ngerasa bosen sama dua kata : MAAF dan TERIMA KASIH. Ooo my god, dua kata itu sangat ambigu. Tidak terukur seberapa dalam, ga ketauan seberapa tulus keluar dari hati. Seringkali dua kata itu dipaksakan keluar, karena "memang sudah seharusnya" menurut nilai sosial dan sopan santun, karena ingin mengambil hati, sebagai alat komunikasi basa-basi, atau cuma agar masalah cepat selesai. Tapi efeknya dari dua kata sakti itu selalu sama : menentramkan dan menyenangkan. Melegakan juga.

Kadang-kadang terpikir, keberadaan kedua kata itu layaknya aksesoris pemanis yang biasa dipakai wanita. Fungsinya hanya untuk kepantasan dan keindahan. Seringkali demi prestise. Hmm tapi kok terlalu skeptis ya... Jadi, ya memang saya hanya sedang lelah dan bosan dengan dua kata itu. Dua kata yang sederhana tapi arti dan maknanya sangat kompleks. Gimana jadinya kalau dua kata itu terucap sebagai sindiran, yang kalau diterjemahkan bunyinya jadi seperti ini : "gila lo ya, cuma gara-gara yang beginian lo ngambek sampe begini? Maaf deh... MAAFFFF" atau "Hah? Lo pikir gue mau yang beginian? Ya makasih deh... MAKASIH BANGETTT!!!" Hahaha... Jadinya satire.

Kenapa jadi bisa terjadi pergeseran (atau mungkin pengayaan) makna, ya gara-gara manusia yang pake. Dengan frame of reference dan frame of experience nya satu kata bisa punya makna lain, yang mungkin buat kebanyakan orang "HAH??? APAAN SIH???" Kalo punya kalkulator survey otomatis di dalam kepala ini, rasanya dua kata ini juga yang paling sering diucapkan, selain kata IBU (kalo yang ini menurut survey beneran). Yaa tidak berarti teori ini cocok buat semua orang. Ini SANGAT COCOK dengan saya. Maaf dan Terima Kasih, diproduksi gila-gilaan dari mulut ini. Sampe kadang-kadang mikir : ih buat apa sih gue minta maaf segala, berlebihan... Atau : ya ampun, emang ga ada kata lain selain terima kasih ya... basa basi banget sih gue...

Ada syarat agar dua kata itu akan sangat tulus dan menyenangkan kedengarannya jika diikuti dengan gesture tertentu. Kepala tertunduk, garis bibir diusahakan sedatar mungkin kalau ga bisa dipaksa melengkung ke bawah, alis sedikit turun, mata sayu, adalah beberapa gesture yang biasanya dipakai untuk menunjukkan betapa menyesalnya kita hingga harus dan merasa WAJIB minta maaf. Senyum lebar, anggukan kepala, lonjakan gembira, (kalo mau berlebihan) dan teriakan histeris, bisa membuat rasa terima kasih ditanggapi dengan semestinya.

Belum lagi intonasi suara. Ga mungkin dong bilang maaf sambil teriak girang. Atau terima kasih diucapkan dengan datar. Ga cocok. Kaya pake parfum, mau ke acara resmi ya hindari wangi-wangi manis permen dan gula-gula. Ah... Bicara apa sih...

Tapi saktinya dua kata itu adalah tanpa disertai tetek bengek gesture dan intonasi tertentu pun, kalo udah keluar dari mulut, it's like taken for granted. Ga peduli tulus atau basa-basi, menyesal atau malas cari masalah, gembira atau acting. Masak orang minta maaf ga dimaafin. Masak orang bilang terima kasih kitanya lempeng aja. Rantai basa-basi berlanjut sampai tak terhingga.

Jadinya sulit meyakinkan kalo kita bener-bener menyesal dengan kesalahan kita. Susah bikin orang tau kalo kita seneng setengah mati dengan apa yang dia berikan. Kesaktian dua kata itu memudarkan sensasinya.

Aku, tak mau dua kata itu keluar hanya sebagai kewajiban. Aku mau orang tau aku benar-benar merasakan. Jadi... hemat-hemat dulu ah, ga ngobral dua kata itu dulu. Even no for just making others love me.

Wednesday, April 05, 2006

The Last Day of Being 26 and Being Youth

April, 1st Two Thousand and Six, Friday

I've been youth from April, 1st Nineteen Seventy Nine 'till yesterday. Today i've changed. I've grown. I've become a different person. Still me, only this time i'm mature. Yup, enough of being youth for 26 years. This is the time for being mature.

Yesterday i'm still thinking i'll become a queen, a massive life with the fulfillness of materialistic thing. Still thinking i'll beat the fate with my power and abilities that i thought was very-very capable of. Still thinking that i'll reach the highest mountain and the deepest ocean. But that's the youth's dreams.
Today i'm only me. I'm not a queen. I can't beat the destiny. I'm not at the highest mountain or in the deepest ocean. I accept my destiny, my fate. I'm not lost. Only stop dreaming. Stop being youth. I'm mature now.

My matureness not just happens in a blink of an eye. It cost a lot of time, soo many sacrifice, a big number of pains and many-many fallness. It's impossible to get through that without a lot of help, a lot of luck and a lot of patience. My family, my friends, my enemies, my troubles, my happiness, my sadness, my anger, my lovers. Those bunch of things that make the impossible became a realistic thing. Be mature became a possible thing. And i've reach it.

The incridible-outstanding-tireless-understanding people has brought me to this point. A grateful words can't describe my feeling for them. To every single people who surrounded me with love,strength,energy and support i thank you. Thanks for being here with me. Thanks for all the share. Thanks for helping me being mature. For showing the way, the way to be me. Love you guys....

(can't live without you guys...)

Tuesday, March 28, 2006

SEDANG PILEK

Aku sedang pilek. Udah lama banget ga ngerasain idung meler, bersin-bersin, tenggorokan kering, dan akhirnya suara nyaris ilang. Hihi... Yang terakhir kira-kira 3 bulan lalu, flu yang ga keluar, jadinya demam tinggi. Sekarang ga pake demam, tapi jadi males mandi. Hehehe... apa hubungannya... Yaaaa yang jelas kadang-kadang ngerasa kangen aja sama rasa-rasa sakit, menggigil dan terkulai lemas di tempat tidur. Udah ampir lupa gimana ga enaknya. Tapi ga jadi pengen sakit juga sih... Ih amit-amit... Bakal nyesel kalo sakit-sakitan. Bakal banyak yang sedih juga. Kan ga mau bikin orang sedih... Hihihihi....

Dulu, sering banget dapet flu-flu gini. Begadang dikit, besoknya langsung mampet idungnya. Makanya, ujian catur wulan jadi sangat menyiksa. Minimal 4 kali dalam setahun dapet flu dan batuk yang berisik gara-gara lendir bervirus. Tapi makin gede, ketahanan tubuhnya makin kuat. Baguslah, secara ga ada orang yang bisa direpotin bikinin makanan, nyariin obat dan manjain kalo lagi sakit. Dulu mah tinggal menyerah aja sama Ibu Balon, mamiku tercinta yang gendut dan berlemak (love u mam...). Pernah tuh jaman SMP sampe SMU, sekalinya flu lamaaaaa banget sembuhnya. Sempet sampe sebulanan! Bayangin, usia puber terganggu lendir! Hih... Pantes ga sempet punya pacar satu sekolahan.

Serunya juga adalah cari-cari referensi obat yang bisa ngatasin sakit dengan cepat. Dimarahin orang-orang gara-gara bandel obatnya ga diminum. Dapet sms dari orang-orang yang nanyain kabar dan ngedoain cepet sembuh. Huhuhuhu intinya sih pengen diperhatiin aja ini mah... Huehehehe... Suka lumayan seneng kalo tenggorokan udah agak-agak perih, trus ga bisa teriak-teriak. Waaaa suaranya bakal jadi berat-berat seksi... Hihihi... Tapiiiii kalo lendir di tenggorokan udah mulai ngumpul banyak dan ganggu pernapasan... Heeeuuhhh nyesel deh ga diminum obatnya. But it will happen again sometime. Emang dari sononya ga mau dengerin saran orang...

Mengalami sakit itu ternyata kadang-kadang perlu juga, biar kita bisa bener-bener nikmatin kalo lagi sehat.

Mudah-mudahan pileknya ga lama-lama...